Engkau Sebaik-baik Rumah


 

Apa yang paling mendamaikan hatimu, disaat ia sedang resah-resahnya? Bukankah itu suara Ibumu?

Apa yang paling menentramkan pikiranmu, disaat kepalamu diisi penuh oleh kalut yang carut-marut? Akankah itu gosokan lembut tangan Ibu di punggung lelahmu?

Adakah kalimat sepelenya yang terucap, “Semua akan baik-baik saja, Nak!”, sudah cukup meruntuhkan segunung beban di pundakmu? Apakah itu peluk Ibumu?

Setujukah jika semua jawaban, “Iya, benar adanya!”

Maka, inilah aku penghuni rahimmu wahai Ibu…

Yang sekarang, saat ini, detik ini juga terpaut jauh ratusan kilometer jaraknya dari tempat Ibu berdiam diri. Inilah aku wahai Ibu… Darah dagingmu yang bermukim sementara di tanah perantauan.

Sudah 189 hari beratnya masa yang sudah kulalui tanpa Ibu. Mungkin bagi selainku ini hal sepele dan terlalu remeh temeh. Seperti kau mengajakku ke pasar di pagi buta, kemudian kubawakan tumpukan belanjaanmu. Aku selalu senang melakukannya. Atau menyuapiku meski usiaku sudah baligh. Aku tetap meminta Ibu menyuapiku dengan jari-jari Ibu. “Tahukah Ibu, meski hanya dengan nasi dan kecap, jika disuap memakai jari Ibu, nasi ini sungguh bagai makanan paling nikmat di dunia!” pujiku. Saat itu Ibu hanya tertawa menepis gombal pujian putrinya. Perihal suapan itu, sungguh aku tak pernah bohong. Makanlah apapun dari tangan Ibumu. Jari-jarinya mengandung senyawa yang lebih nikmat dari campuran rempah manapun di dunia ini.

Maka, inilah aku wahai Ibu… Yang sudah sekian ratus hari makan tanpa disuap lagi oleh jari-jari kasarmu. Tahukah Ibu, nasi yang kumakan di tanah rantau ini kadang kala terasa susah untuk kutelan. Bukan karena masakan Ibu lebih enak, meskipun itu iya. Tapi, ada terlaluuu banyak rindu pada Ibu yang menggumpal, bercokol disela tenggorokanku. Rindu ini menyusahkanku untuk menelan makanan.

Ini adalah hari Ibu pertama yang kulalui tanpa mencium pipi Ibu. Rasanya, satu suapan Ibu saja sudah amat cukup menjadi segala obat mujarabku disini.

Selamat hari Ibu, ya Bu…

Di rantau sini, waktu subuh teramat senyap bagiku Bu. Begitu sepi. Tak ada suara tinggi marahmu membangunkan subuh-subuhku. Kangen sekali, Bu. Kangen marah-marah Ibu saat aku mulai lalai dengan sholat-sholatku.

Aku ingat, dini hari saat Ibu dan Bapak melepasku pergi ke tanah rantau, berdua kita saling menahan tangis.

“Ridho Ibuk membersamaimu, Nak. Kemanapun. Dimanapun. Bumi yang kamu pijak masih sama dengan Ibu. Langit yang kamu tatap pun tak pernah berbeda. Langitkan rindumu, Nak. Lewat doa-doa padaNya, semoga kita selalu terhubung dalam batin Ilahiah. Selamat jalan, Nak. Jangan pernah lepas sholatnya ya!”

Kau tahu, Bu… Kalimatmu seperti godam yang memukul-mukul pilu dadaku. Melemaskan sendi-sendiku. Sekuat tenaga, susah payah aku menyembunyikan tangis, agar disaat keberangkatanku, yang Ibu tahu aku berbahagia dengan satu janji: akan segera kembali pulang.

Sudah sekian ratus hari Bu… Aku tak lagi terlalu merindukan suapanmu. Aku hanya ingin pulang sebentar saja. Merebahkan segala resahku dipangkuan Ibu. Melongok ke dalam palung mata Ibu, memastikan bahwa Ibuku baik-baik saja.

Sehat selalu ya, Ibu.

Jika kata orang setiap hari adalah hari Ibu. Namun bagiku, Ibu lebih tak terbilang daripada hitungan hari. Ibu bagiku ialah hembus nafas, kedip mata, detak jantung, langkah kaki, dan sebaik-baik rumah tempatku kembali menuju pulang.

Bahagia terus ya, Ibu…

Semoga sisa hari disini selalu bisa kulewati dengan lancar, dengan dentuman doa-doa Ibu ke langit. Sampai tiba masanya nanti, aku pulang mengetuk rumah dan kudapati senyum dan aroma khas Ibu menyambutku paling pertama.

Sekali lagi. Selamat hari Ibu, my jannah.

“Meskipun aku di surga, mungkin aku tak bahagia. Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu.” - penggal lirik PADI Band -

(Tulisan ini telah diikutsertakan dalam lomba Surat Untuk Ibu di Kampung Halaman, dlm rangka hari ibu, dan mendapatkan apresiasi juara 3. Selamat untuk N yang telah mendapatkan ucapan selamat dari kawan-kawan, dan uang tunai sejumlah Rp. 15xyz,-Semoga cinta kita pada Ibu terus terhubung dan beriringan sampai surga. Amin)

Komentar

Postingan Populer